Sunday 27 March 2016

Wayang Favorit (ILMU BUDAYA DASAR)



Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.

UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003.

          Bicara Soal wayang memang tidak ada habisnya dari zaman orang tua kita kecil sampai kita menjadi remaja  bahkan sampai kita dewasa pun mungkin masih eksis kebudayaan yang sangat istimewa ini.
          Jujur saja walaupun wayang sangat banyak tokohnya, tetapi saya hanya menyukai satu wayang yaitu Bagong, Ki Lurah Bagong adalah nama salah satu tokoh panakawan dalam kisah pewayangan yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tokoh ini dikisahkan sebagai anak bungsu Semar. Dalam pewayangan Sunda juga terdapat tokoh panakawan yang identik dengan Bagong, yaitu Cepot

PENOKOHAN
Sebagai seorang yang sifatnya menghibur penonton wayang, tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan memble. Dalam figur wayang kulit, Bagong membawa senjata kudi.
Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu Semar, Gareng, dan Petruk, maka Bagong adalah sosok yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama. Meskipun demikian majikannya tetap bisa memaklumi.
Seperti yang kita ketahui bagong atau yang biasa kita sebut Cepot adalah sesosok wayang dimana memiliki sifat menghibur dan konyol itu yang membuat  saya menyukai tokoh tersebut

Mungkin Wayang memang sudah tak terlalu menarik di kalangan anak zaman sekarang, tetapi alangkah baiknya jika kita mengetahui budaya Indonesia yang keren ini. Untungnya sekarang banyak beberapa acara telvisi yang menggukanan wayang dalam acaranya. Pesan  yang dapat saya sampaikan tidak kurang dan tidak lebih yaitu Tetap Mencintai Budaya dalam negeri kita.

Friday 11 March 2016

SOTO MIE (ILMU BUDAYA DASAR)


Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.030.720 jiwa (2014). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Dan salah satu makanan asli dari bogor adalah SOTO MIE.Soto mie, Soto mie  adalah hidangan mi berkuah kaldu berbumbu yang lazim ditemukan di Indonesia lebih tepatnya di Sunda, Bogor, Jawa Barat. Masakan Khas Sunda ini kini tidak hanya terdapat di Indonesia, Namun hidangan ini kini juga dikenal di Malaysia dan Singapura. Mie berarti mi telur dari tepung terigu, garam, dan telur, sementara made soto merujuk kepada hidangan sup berkuah khas Indonesia. Di Indonesia soto mie dianggap salah satu jenis hidangan soto atau mi berkuah, sementara di Malaysia dan Singapura hidangan ini disebut soto mie.
Ada berbagai jenis dan variasi resep soto mie, yang dapat dibuat dari bahan ayam, daging sapi, atau jeroan sapi seperti babat, urat, atau kaki sapi. Kadang mi kuning terigu diganti dengan bihun atau campuran keduanya, ditambahi irisan kentang rebus, tomat, telur ayam rebus, kacang, dan tauge. Kuah kaldu disiramkan ke campuran bahan ini. Kuah dibuat dari kaldu sappi atau ayam dengan tambahan bumbu-bumbu. Bahan pelengkap soto mie misalnya jeruk nipis, sambal, bawang goreng, cuka, kecap manis, dan emping.

Jenis soto mie paling terkenal di Indonesia berasal dari kota Bogor, Jawa Barat.[2] Bahan utama soto mie Bogor adalah urat kaki sapi, babat, dan mi, ditambahi irisan risoles sederhana berisi sayur dan bihun, tomat, kol, kentang, dan seledri.
Soto mie paling enak menurut saya adalah yang terletak Jl. Taman Cimanggu – Bogor atau terkenal dengan nama (Soto Mie Mang OHIM) untuk sekitaran harga Rp.14.000 (empat belas ribu rupiah). Soto Mie Mang Ohim buka sejak pukul 8 pagi sampai 8 malam, dan sangat ramai jika tiba waktunya jam makan, terutama di jam makan siang.
            Jika ditanya kenapa saya menyukai soto mie itu karena waktu saya kelas  4 SD, saya sangat lapar dan bingung ingin makan apapun yang bisa di makan. Pada saat itu di dekat sekolah saya semua dagangan masih tutup dan dan tidak ada yang berjualan apapun, dikarenakan masih hari pertama masuk sekolah (kenaikan kelas) , jadi para dagangan tutup. Tetapi dengan keadaan perut yang lapar dari kejauhan saya melihat tukang bakso dan saya langsung memesan tanpa berpikir panjang, dan ternyata itu adalah tukang soto mie dimana saya belum pernah sama sekal memakan makanan itu. Setelah saya menyeruput  kuah soto mie saya langsung merasa ini adalah makanan nomor 1.
Pesan saya bagi para pembaca blog ini, memang di Indonesia banyak restaurant luar negeri yang enak dan terkenal. Tetapi ingat Indonesia memiliki banyak budaya dan kuliner yang tak kalah enakanya dengan makanan luar negeri. Cintailah budaya Negara kalian karena Negara yang hebat adalah Negara yang masyarakatnya mencintai budayanya sendiri.